Jumat, 11 Maret 2011

Nabi Muhammad

Nabi Muhammad

Hatiku bagai teriris sembilu
Jiwaku prihatin dan galau
Mata tak bias terpejam
Hingga bermalam-malam

Siapa yang bisa mengirimkan surat
Pada Syaid Husain putra Fatimah
Walaupun hati para musuh
Benci dan melaknat

Ia telah dibunuh tanpa dosa
Pakaian yang dikenakannya
Telah berganti warna
Penuh darah dan noda

Pada pedang ada bencana
Pada tumbak ada suara jeritan
Dan setelah ringkihan kuda pasukan perang
Yang ada adalah kematian

Dunia bergetar dahsyat
Atas dibunuhnya keluarga Nabi Muhammad
Dan gunung yang kokoh dan keras
Terasa hampir hancur
Melihat perilaku mereka pada keluarga
Muhammad

Pada Nabi Muhammad
Salam sejahtera selalu mereka hanturkan
Sementara
Pada cucu dan keturunannya mereka lakukan
Pembunuhan
Apakah hal itu, bukan sesuatu yang
Mengherankan

Jika dosaku karena mencintai keluarga Muhammmad
Maka atas dosaku itu aku tidak akan bertaubat

Mereka adalah pemberi syafaat
Pada saat hari kiamat
Ketika semua mata melihat
Musibah yang teramat dahsyat

Munajat Kaum Binatang

MUNAJAT KAUM BINATANG

Syahdan;
Di suatu malam yang senyap
Ketika malaikat rahmat turun
Menawarkan ampunan
Dan sekalian manusia terlelap
Para binatang dari berbagai etnis dan golongan
Yang masih tersisa di muka bumi—
Dari golongan binatang buas,
Binatang air, unggas
Ternak, serangga,
Dan segenap binatang melata—
Diam-diam berkumpul
Di padang gersang terbuka
Yang dahulu merupakan rimba belantara
Tempat tinggal mereka
Untuk membicarakan nasib mereka
Kaitannya dengan kelakuan
Dan perlakuan manusia
Yang kezalimannya semakin merajalela

Dalam pertemuan akbar
Masyarakat binatang itu
Semua kelompok menyampaikan keluhan
Yang sama
Domba, kambing, buaya, ular, tikus, anjing
Dan kecoak, misalnya
menyatakan bahwa selain dizalimi,
Selama ini nama mereka
Telah digunakan dan dinodai oleh manusia
Dengan semena-mena.

Setelah semua menyampaikan keluhannya
Tentang nasib mereka yang kian sengsara
Akibat ulah manusia
Dan mengakui ketidakberdayaan mereka
Kepada Tuhan yang maha kuasa

Demikianlah;
Unta yang mereka tunjuk memimpin doa
Dengan khusyuk
Mulai memanjatkan munajatnya
Dan sekalian binatang mengamininya

“Ya Allah, ya Tuhan kami;
Ampunilah kami.
Malam ini kami yang masih tersisa
Dari makhluk binatang
Berkumpul menyampaikan keluhan kami
Kepada-Mu—kepada siapa lagi kami mengeluh
Kalau bukan kepada-Mu—
Doa ampunilah kami bila kami tergesa-gesa
Menyampaikan munajat kami ini.
Sebelum kaum manusia yang Engkau angkat
Menjadi khalifah-Mu
Memergoki dan menghabisi kami,
Perkenankanlah
Kami menyampaikan jeritan kami
Istighatsah kami.

Ya Allah, ya Tuhan yang Maha Mungetahui
Karena Engkau, selama ini kami siap mengabdi
Dan rela berkurban untuk manusia
Tapi, manusia atas nama khalifah dengan
Sewenang-wenang
Menzalimi kami
Mereka menjarah tempat tinggal kami
Atau memporak-porandakannya
Mereka rampok makanan kami
Atau menghancurkannya
Mereka rebut peran kami
Atau menghentikannya
Mereka saingi naluri kami
Atau mengalahkannya
Mereka santap keturunan kami
Atau memusnahkannya.

Mereka rampas kehidupan kami
Sebelum sempat kami nikmati

Engkau beri mereka kekuasaan atas dunia
Namun mereka membiarkan di mereka
Dikuasai dunia
Maka semakin hari
Kezaliman dan keisengan mereka
Semakin menjadi-jadi.

Puji syukur bagimu, ya Allah
Engkau telah menghajar mereka
Melalui tangan-tangan mereka sendiri
Mereka kini panik dan di antara mereka
Bahkan menjadi kalap
Dengan bangga mereka saling terkam dan
Saling basmi
Mencabik-cabik kemanusiaan mereka sendiri
Dan kami pun semakin tidak bisa
Mengenali mereka
Karena mereka sudah sama dengan kami
Bahkan dalam banyak hal
Mereka melebihi kami sendiri.

Ya Allah, ya Tuhan yang Mahaadil
Kami akui kadang-kadang kami saling terkam
Dan memangsa
Namun Engkau tahu karena kami terpaksa
Bukan karena kerakusan dan kebencian
Di antara kami memang ada yang kejam
Tapi kami tidak membakar, menyiksa,
Dan sengaja memusnahkan
Karena kami tahu itu hak-Mu semata.
Mereka bahkan dengan berani
Membawa-bawa nama-Mu
Untuk menghancurkan nilai-nilai ajaran-Mu
Yang mulia
Atas nama-Mu mereka
Meretas tali persaudaraan
Yang Engkau suruh jalin
Atas nama-Mu
Mereka mengorbankan kebencian
Yang Engkau benci.


Ya Tuhan,
Sadarkanlah mereka
Akan hakikat kehambaan
Dan kekhalifahan mereka
Agar mereka tidak terus asyik
Hanya dengan diri mereka sendiri
Agar nurani mereka tak terkalahkan
Oleh hawa nafsu
Dan setan
Agar kasih sayang mereka tak terkalahkan
Oleh dendam
Dan kebencian
Agar mereka tidak menjadi laknat
Dan benar-benar menjadi rahmat
Bagi alam semesta.

Ataukah Engkau, ya Tuhan
Memang hendak mengganti mereka
Dengan generasi yang lebih beradab?
Amin

Kamis, 27 Januari 2011

Hati yg Tenang

Barangsiapa memiliki tingkah laku santun, perasaan yang sehat, dan akhlak yang mulia, maka dia akan membuat dirinya dan orang lain berbahagia dan akan mendapatkan hati yang tenang dan keadaan jiwa yang sejuk.

Dear All (PENTING)

Cerita di bawah ini mohon kasih tahu kpd semua teman /orang yg anda sayangi,

Peristiwa ini terjadi di Menado, ada seorang wanita meninggal
mendadak dgn limapanca indera keluar darah, setelah diselidiki
ternyata wanita ini meninggal bukan karena bunuh diri atau dibunuh,
melainkan karena ketidaktahuan tentang racun akibat makanan. Wanita
ini ada kebiasaan minum Vit C tiap hari.. Ini tdk masalah. Masalahnya
karena malam itu wanita ini kebanyakan makan udang. Sebenarnya cuma
makan udang saja tdk masalah, orang rumahnya juga banyak makan udang
malam itu dan tak ada yg meninggal. Tetapi, karena udang mengandung
Arsenic Pentoxide (As2O5), dan berhubung habis makan udang wanita
itu minum Vit C, terjadilah reaksi kimia di dalam perut yang membuat
As2O5 berubah menjadi Arsenic Trioxide (As2O3) yg sangat beracun.
Ini mengakibatkan hati, jantung, ginjal, pembuluh darah rusak, usus
keluar darah, pembuluh darah melebar hingga wanita itu meninggal
mengenaskan dgn kelima panca indera keluar darah.

Jadi hati2, habis banyak makan udang, jangan minum Vit C pd saat
bersamaan.

Forwardlah email ini kepada teman2 anda


--
ThaNks

Jumat, 21 Januari 2011

CINTA SEJATI SEORANG IBU

"Bisa saya melihat bayi saya?" pinta seorang ibu yang baru melahirkan penuh kebahagiaan.

Ketika gendongan itu berpindah ke tangannya dan ia membuka selimut yang membungkus wajah bayi lelaki yang mungil itu, ibu itu menahan nafasnya. Dokter yang menungguinya segera berbalik memandang ke arah luar jendela rumah sakit. Bayi itu dilahirkan tanpa kedua belah telinga!

Waktu membuktikan bahwa pendengaran bayi yang kini telah tumbuh menjadi seorang anak itu bekerja dengan sempurna. Hanya penampilannya saja yang tampak aneh dan buruk.

Suatu hari anak lelaki itu bergegas pulang ke rumah dan membenamkan wajahnya di pelukan sang ibu yang menangis. Ia tahu hidup anak lelakinya penuh dengan kekecewaan dan tragedi. Anak lelaki itu terisak-isak berkata, "Seorang anak laki-laki besar mengejekku. Katanya, aku ini makhluk aneh."

Anak lelaki itu tumbuh dewasa. Ia cukup tampan dengan cacatnya. Ia pun disukai teman-teman sekolahnya. Ia juga mengembangkan bakatnya di bidang musik dan menulis. Ia ingin sekali menjadi ketua kelas. Ibunya mengingatkan, "Bukankah nantinya kau akan bergaul dengan remaja-remaja lain?" Namun dalam hati ibu merasa kasihan dengannya.

Suatu hari ayah anak lelaki itu bertemu dengan seorang dokter yang bisa mencangkokkan telinga untuknya. "Saya percaya saya bisa memindahkan sepasang telinga untuknya. Tetapi harus ada seseorang yang bersedia mendonorkan telinganya," kata dokter.

Kemudian, orangtua anak lelaki itu mulai mencari siapa yang mau mengorbankan telinga dan mendonorkannya pada mereka. Beberapa bulan sudah berlalu. Dan tibalah saatnya mereka memanggil anak lelakinya,
"Nak, seseorang yang tak ingin dikenal telah bersedia mendonorkan telinganya padamu. Kami harus segera mengirimmu ke rumah sakit untuk dilakukan operasi. Namun, semua ini sangatlah rahasia." kata sang ayah.

Operasi berjalan dengan sukses. Seorang lelaki baru pun lahirlah. Bakat musiknya yang hebat itu berubah menjadi kejeniusan. Ia pun menerima banyak penghargaan dari sekolahnya. Beberapa waktu kemudian ia pun menikah dan bekerja sebagai seorang diplomat.

Ia menemui ayahnya, "Yah, aku harus mengetahui siapa yang telah bersedia mengorbankan ini semua padaku. Ia telah berbuat sesuatu yang besar namun aku sama sekali belum membalas kebaikannya." Ayahnya menjawab, "Ayah yakin kau takkan bisa membalas kebaikan hati orang yang telah memberikan telinga itu."

Setelah terdiam sesaat ayahnya melanjutkan, "Sesuai dengan perjanjian, belum saatnya bagimu untuk mengetahui semua rahasia ini." Tahun berganti tahun. Kedua orangtua lelaki itu tetap menyimpan rahasia. Hingga suatu hari tibalah saat yang menyedihkan bagi keluarga itu.

Di hari itu ayah dan anak lelaki itu berdiri di tepi peti jenazah ibunya yang baru saja meninggal. Dengan perlahan dan lembut, sang ayah membelai rambut jenazah ibu yang terbujur kaku itu, lalu menyibaknya sehingga tampaklah bahwa sang ibu tidak memiliki telinga. "Ibumu pernah berkata bahwa ia senang sekali bisa memanjangkan rambutnya," bisik sang ayah.
"Dan tak seorang pun menyadari bahwa ia telah kehilangan sedikit kecantikannya bukan?"
Kecantikan yang sejati tidak terletak pada penampilan tubuh namun di dalam hati. Harta karun yang hakiki tidak terletak pada apa yang bisa terlihat, namun pada apa yang tidak dapat terlihat. Cinta yang sejati tidak terletak pada apa yang telah dikerjakan dan diketahui, namun pada apa yang telah dikerjakan namun tidak diketahui.

CintaSejati

Cinta Sejati
1. Cinta kepada Allah dan RasulNya
2. Cinta kepada Manusia

Cinta Kepada Allah dan RasulNya
1. Cinta: adalah keinginan untuk taat. (Al Baidhawi)
2. Cinta manusia kepada Allah dan RasulNa adalah: “Mentaati keduanya dan ridha terhadap segala perintah Allah dan segala ajaran yang dibawa Rasulullah saw.”
3. Cinta Allah kepada hamba-Nya adalah ampunan, ridha dan pahala.
4. “Katakanlah: jika bapa-bapa, anka-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu kahawatiri kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebiha kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya dan dari berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputun-Nya. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik, (TQS atTaubah:24)
5. “Tidak beriman seorang hamba hingga aku lebih dicintai daripada keluarganya, hartanya, dan seluruh manusia yang lainnya.”(Mutafaq’alaih)

Cinta kepada Manusia
1. Hadist dari Abu Hurairah
Rosulullah bersabda: “Demi Allah, kalian tidak akan masuk surga hingga kalian beriman. Belum sempurna keimanan kalian hingga kalian saling mencintai.” (HR. Muslim)
2. “Jika seseorang mencintai saudaranya karena Allah, maka kabarkanlah bahwa ia mencintainya.”(HR. Abu Daud & At Tirmidzi)

Landasannya Apa?
1. Iman
2. Cinta dan benci karena Allah.

Cinta karena saudaranya patuh kepada Allah.
Benci karena saudaranya bermaksiat kepada Allah

Hadist dari Anas bin Malik yang dikeluarkan oleh al-Bukhari,

Rasulullah saw, bersabda:
“Siapapun tidak akan merasakan manisnya iman, hingga dia mencintai seseorang tidak karena yang lain kecuali karena Allah semata.”

3. Hadist Muadz bin Anas al-Jahni bahwa Rasulullahsaw bersabda: “Siapa saja yang memberi karena Allah, menolak karena Allah, mencintai karena Allah, membenci karena Allah, dan menikah karena Allah, maka berarti ia telah sempurna imannya.”
4. “Allah berfirman,”Kecintaanku pasti diperoleh oleh orang yang saling mencintai karena-Ku, saling berkumpul karena-Ku, saling mengunjungi karena-Ku, dan saling memberi karena-Ku” (HR. Malik dalam al-Muwatha)

Bentuk kecintaannya?
1. Mendoakan
“Barangsiapa yang mendoakan saudaranya pada saat ia tidak bersamanya, maka malaikat yang diserahi untuk menjaga dan mangawasinya berkata, “Semoga Allah mengabulkan; dan bagimu semoga mendapat yang sepadan.”
2. Saling memberi
“Saling memberilah diantara kalian, maka kalian akan saling mencintai”
3. Saling mengunjungi
4. Menutupi aibnya
5. Memenuhi kebutuhannya
6. Membela saudaranya
7. Melindungi kehormatannya
8. Menghilangkan kesusahannya
9. Tersenyum
10. Wajah berseri-seri
11. Memberi pujian
12. Menasihatinya

Bentuk kebencian
1. Larangan mencintai orang Kafir, munafik, fasik (yang terang-terangan melakukan kemaksiatan) (QS. Al Mumtahanah:1)
2. Orang yang berbuat keji dan jorok

Muslimahku sayang

Menjadi wanita memang menyenangkan, apa lagi menjadi wanita “Muslimah”, sebab muslimah berarti wanita yang telah dipilih oleh ALLAH untuk menerima hidayah-Nya dan menjalankan kehidupan sesuai dengan sunnah Rasul-Nya.

Rasulullah sebagai manusia pilihan ALLAH, sangat mengambil berat terhadap muslimah. Beliau sangat menyayangi muslimah hingga beliau berpesan dalam sebuah hadiths yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas,
“Tidaklah seorang muslim yang mempunyai anak dua orang perempuan kemudian ia berbuat baik dalam berhubungan dengan keduanya akan dapat memasukkannya ke dalam syurga.”
Di masa Baginda hidup kaum wanita merasakan angin segar dalam kehidupannya, sedangkan sebelumnya pada masa jahiliyah hidup teraniaya, tidak mendapatkan hak yang semestinya.

Kehidupan wanita muslimah saat itu boleh dikata beruntung dibandingkan dengan wanita sekarang pada umumnya. Kerana muslimah relatif hidup dalam komuniti masyarakat yang memahami nilai Islam secara baik. Hidup mereka betul-betul tersanjung, kerana mereka merasakan hidup sesuai fitrahnya.

Berbeda dengan situasi sekarang, ketika ramai wanita menuntut emansipasi, persamaan derajat. Boleh dikatakan kehidupan wanita sekarang berada di tengah komuniti masyarakat yang tidak memahami nilai-nilai Islam. Ini menyebabkan tidak selesanya dalam hidup mereka. Sudah tentu wanita muslimah harus berupaya menghilangkan rasa tidak selesa mereka tersebut. Caranya adalah dengan mulai mengaktifkan dirinya dalam perlaksanaan nilai-nilai Islam serta berupaya mengaktifkan wanita lain untuk beramal Islami.

Ustadz Faisal Maulawi, seorang Mufti Lubnan, menyatakan,
“Saatnya sekarang keadaan ummat sedang dalam keadaan bahaya, para wanita muslimah yang solehah wajib terjun untuk terlibat dalam membentengi dan memperbaiki ummat.”
Untuk menjadi muslimah yang disayang oleh Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam, hendaknya diperhatikan dan menguasai empat yang berikut:

a). Faqihah Lidiiniha (Fakih dalam agamanya)
Seorang muslimah hendaknya faqih(faham) terhadap Deen(agamanya). Selayaknya ia dapat membaca Al-Qur’an dengan baik, tajwid dan makhraj hurufnya. Kemudian dapat membaca hadiths dan selalu pula menjadi bacaan hariannya, karena dengan itu ia memahami keinginan Rasul-Nya untuk kemudian berusaha menyesuaikan kehidupannya sesuai dengan cara hidup Rasulullah SAW.

Setelah itu ia berusaha menyesuaikan kehidupannya sesuai dengan cara hidup Rasulullah SAW. Ia juga harus berusaha memperkayakan diri dan wawasannya melalui belajar kepada seorang guru yang jujur dalam menyampaikan ilmu-Nya, dan berusaha banyak membaca buku agama lainnya seperti tentang aqidah, akhlaq, fiqh, sirah, fiqh da’wah, Tariq Islam, sejarah dunia dan ilmu kontemporari lainnya. Contoh muslimah yang menguasai ilmu-ilmu ini adalah Sayiddah Aisya Radhiyallahu Anha.

b). Naafi’ah fi Tagyiiri Biiatiha (Ejen Perubahan)
Ia mengambil berat terhadap lingkungannya (persekitarannya), selalu membuka mata dan telinga untuk mengetahui keadaan lingkungannya, berusaha menjadi anasir tagyiir (unsur perubahan) dalam lingkungannya, selalu mengupayakan lingkungannya menjadi lebih baik.
Contohnya Ummu Syuraik yang selalu mengelilingi pasar apabila solat tiba untuk mengingatkan penghuni pasar agar segera melaksanakan solat dengan kalimatnya yang terkenal “Assolah, Assolah!!!”
Demikian… semoga dengan empat hal ini kita dapat menjadi Muslimah yang dicintai ALLAH Subhanahu wa Ta’ala & Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam. Aameen.